Kapal Pecah
Oleh:
Eldo Accarja
Mimpi
buruk nahkoda terjang ombak pasang, semuanya saling salah menyalahkan,
Asa
ku berlayar dengan cadik yang engkau kumalkan, isyaratkan ketegasan yang
menanyakan iman, keyakinan dan kekuatan azam, jangan pernah kau sangka lagi mereka
kurang kawan, pengetahuannya meluasi
samudra hitam yang terkangkang, sekarang lentera jahanam telah membakar awak
kapal yang dijuluki siraja hitam yang kehilangan arah.
siapa yang kau salahkan..?
Hangus
terbakarlah beliau, Berteriak sehening tokek memandang didepan mataku yang
telanjang.
Aku
sadar dan berkata-kata seperti kesibukanmu kegelisahan.
Ingin
sekaliku kadukan kepada tuhan, sambil terisak-isak dan menangis aku ceritakan
semua kepadNya, aku sedih tuhan, dan aku ingin membalaskan dendam orang yang
aku sayang yang dia tamatkan dengan alasan kebohongan ku saksikan kezalimannya
tuhan,
Hei
tuan-tuan, ini salahmu,
Ibu, bayi, kau tidurkan dijalanan, dia
meanampung karena kelaparan, sedangkan engkau menganggap karena tidak mau
berusaha, kau anggap mereka karena kemalasan yang diwariskan bapaknya.
Semuanya
salahmu, jangan kau bilang dia anak tak bertuhan, tercukam hati ini tuan,
Ku
cabik, ku tusuk, ku basahi bumi ini dengan darah jahannam warisan dari masamu
yang serba kurang.
Tak
ada kedamaian lagi bagiku, telah habis kesabaran ini karna fitnahmu,
Asma
wa sifat berbanding terbalik dengan apa yang kau khotbahkan, teks panjang yang
kau ceritakan membuat ibuku senyum dan jatuh cinta, kau hancurkan keluargaku,
aduh gila tak terbayangkan betapa kecewanya bapakku.
Karimuntiang, 8 Agustu 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar